Topik :
Membazarkan makanan tradisional
Peran :
Dhea sebagai Pemilik bazar
Maulina sebagai Pemilik bazar
M. Arief sebagai Pemilik Bazar
Utari sebagai Produsen
Zihan sebagai Produsen
Isi dialog
Suatu
pagi pemilik bazar mendatangi ke sebuah home industri pembuat makanan
tradisional khas sunda, mereka bermaksud meminta produsen untuk menjual
makanannya di bazar tersebut.
Maulina
: “ Assalamualaikum”
Utari : “ walaikumsalam, silahkan masuk”
Maulina
: “ Terima kasih mba, selamat pagi ”
Utari : “Pagi juga, ada yang bisa kami bantu?"
Maulina : “Kami dari pengelola
bazar tradisional, kami berniat untuk mengajak kerjasama dari mba”
Zihan : “ Maaf, bazar yang mba maksud itu bazar yang bagaimana?"
Dhea : “ Bazar yang kami maksud,
bazar makanan tradisional yang diadakan setiap 2 bulan sekali. Bazar
ini menjual berbagai makanan tradisional, kebetulan kami belum mendapatkan makanan khas sunda.
ini menjual berbagai makanan tradisional, kebetulan kami belum mendapatkan makanan khas sunda.
Arief : “ Nah, bazar kami akan
diadakan pada 10 hari kedepan dan berlangsung selama 2 hari"
Maulina : “ Jadi, kami meminta
kepada mba, untuk mengisi kekosongan tersebut. Bersedia kah? “
Utari : “ Ya, tentu kami bersedia. Tapi, makanan apa yang mba inginkan?"
Dhea : “ Kami ingin
mengambil Sale, Galendo, Opak Manis dan
seroja. Dan kami ingin itu semua dibungkus dengan ukuran ekonomis."
Arif : “ kami meminta jumlah
makanan itu semua 200 bungkus, jadi masing-masing makanan sebanyak 50 bungkus."
Zihan : “ lalu harga jual yang
akan mba patok berapa untuk barang kami ? harga di kami ntuk makanan itu semua
itu 6000 rupiah per bungkus”
Maulina : “ jika harga jual
nanti sebesar 10.000 per bungkus bagaimana? Jadi untung ke anda 6000 ke kami 4000 rupiah. Setuju ?"
Utari
& Zihan : “Ya kami setuju”
Dhea : “ kalau begitu terimakasih banyak sudah mau bekerjasama dan setuju."
Arief : “ Oh iya. Sebelum hari H
saya akan kembali kesini dan membawa barang yang sudah siap”
Utari : “ Ya. Terima kasih”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar