Senin, 10 Maret 2014

Teks Negosiasi - Kelompok Maulina

Topik     : Membazarkan makanan tradisional
Peran     : Dhea sebagai Pemilik bazar
               Maulina sebagai Pemilik bazar
               M. Arief sebagai Pemilik Bazar
               Utari sebagai Produsen
               Zihan sebagai Produsen
Isi dialog
                Suatu pagi pemilik bazar mendatangi ke sebuah home industri pembuat makanan tradisional khas sunda, mereka bermaksud meminta produsen untuk menjual makanannya di bazar tersebut.

Maulina : “ Assalamualaikum”
Utari      : “ walaikumsalam, silahkan masuk”
Maulina : “ Terima kasih mba, selamat pagi ”
Utari      : “Pagi juga, ada yang bisa kami bantu?" 
Maulina : “Kami dari pengelola bazar tradisional, kami berniat untuk mengajak kerjasama dari mba”
Zihan     : “ Maaf, bazar yang mba maksud itu bazar yang bagaimana?"
Dhea     : “ Bazar yang kami maksud, bazar makanan tradisional yang diadakan setiap 2 bulan sekali. Bazar
ini menjual berbagai makanan tradisional, kebetulan kami belum mendapatkan makanan khas sunda.
Arief      : “ Nah, bazar kami akan diadakan pada 10 hari kedepan dan berlangsung selama 2 hari"
Maulina  : “ Jadi, kami meminta kepada mba, untuk mengisi kekosongan tersebut. Bersedia kah? “
Utari      : “ Ya, tentu kami bersedia. Tapi, makanan apa yang mba inginkan?"
Dhea     : “ Kami ingin mengambil  Sale, Galendo, Opak Manis dan seroja. Dan kami ingin itu semua dibungkus dengan ukuran ekonomis."
Arif       : “ kami meminta jumlah makanan itu semua 200 bungkus, jadi masing-masing makanan sebanyak 50 bungkus."
Zihan     : “ lalu harga jual yang akan mba patok berapa untuk barang kami ? harga di kami ntuk makanan itu semua itu 6000 rupiah per bungkus”
Maulina : “ jika harga jual nanti sebesar 10.000 per bungkus bagaimana? Jadi untung ke anda 6000 ke kami 4000 rupiah. Setuju ?"
Utari & Zihan : “Ya kami setuju”
Dhea   : “ kalau begitu terimakasih banyak sudah mau bekerjasama dan setuju."
Arief    : “ Oh iya. Sebelum hari H saya akan kembali kesini dan membawa barang yang sudah siap”
Utari    : “ Ya. Terima kasih”

Teks Negosiasi - Kelompok Tyara

Tokoh: -Ba’aqi Yunisept (Direktur Perusahaan Galuh Jaya)
            -Indah Luthfi R (Sekretaris Perusahaan Galuh Jaya)
            -Putri Vania R (Direktur Perusahaan Pelita Makmur)
            -Tyara Andini (Sekretaris Perusahaan Pelita Makmur)

            -Wulan Sukmawati (Marketing Perusahaan Galuh Jaya)

Isi Dialog:

      Di sebuah Perusahaan terjadi meeting antara dua perusahaan yaitu perusahaan Galuh Jaya dan perusahaan Pelita Makmur untuk menjalin kerja sama,pada pukul 10.00 Pagi sampai pukul 13.00 Siang.

Putri    : Selamat Pagi Pak. .
Ba’aqi : Selamat Pagi Bu,silahkan duduk !
Putri    : Ya terima kasih,dan perkenalkan ini sekretaris saya.
Tyara : Perkenalkan saya Tyara. .
             (Mereka bersalaman)
Ba’aqi : Oh iya,apa maksud kedatangan anda kemari ?
Putri  : Saya bersama sekretaris saya datang kemari untuk bermaksud ingin bekerja sama dengan perusahaan            anda.
Ba’aqi : Apa yang anda lakukan jika perusahaan saya bekerja sama dengan perusahaan anda ?
Tyara : Kami akan memasarkan dan menjual produk perusahaan anda ke perusahaan lain agar dapat                         menjalin kerja sama dengan perusahaan lain.
Ba’aqi : Tunggu sebentar saya akan menelepon sekretaris dan marketing saya (Menelepon).
Indah : (Datang ke ruang Meeting).Permisi,ada apa pak ?
Ba’aqi : Tolong panggilkan marketing bersama kamu juga !
Indah : Baik Pak !
Wulan : Permisi pak. .
Ba’aqi : Silahkan,kamu jelaskan tentang pemasaran produk kita !
Indah : Perkenalkan dulu saya Indah sekretaris di perusahaan ini.
Wulan : Dan saya Wulan marketing di perusahaan ini.
            (Bersalaman)
Putri : Ya saya akan bekerja sama dengan perusahaan kalian.
Tyara : Tolong bagaimana agenda pemasaran produk ini ?
Wulan : Perusahaan kami menjual dan memasarkan produk Refill ke supermarket dan       
 swalayan-swalayan.Apakah anda bersedia menjualkan produk kami ?
Indah :Ya,jika Ibu ingin tetap bekerja sama dengan perusahaan kami,kami juga akan
memasarkan produk anda ?
Tyara : Bagaimana Bu ?
Putri : Oh iya,baik lah.
Tyara : Baik,kami bersedia.Semoga dengan bekerja sama ini Perusahaan kita dapat sukses.
            (Berjabat Tangan)
Wulan : Oh iya,terima kasih Bu.
Tyara : Terima kasih kembali,boleh saya dan Ibu keluar ?
Ba’aqi : Oh iya bu silahkan !
Putri : Selamat Siang.

Jumat, 28 Februari 2014

Teks Negosiasi (Lelang Mobil Antik) - Kelompok Aditya

Topik dialog           : Lelang Mobil Antik
Peran                     : -Pemilik mobil antik = Aditya F Darmawan
                               -Security = M.Iqbal
                               -Pegawai sorum = Dina Pujiastuti
                               -Orang 1 = Refni Maulani A
                               -Orang 2 = Rizka Faidah U
                               -Orang 3 = Elga Tendriani
Isi dialog :
                Dialog ini berlangsung disebuah sorum mobil yang dimiliki oleh Aditya. Aditya akan melelang mobilnya untuk membayar hutang kepada bank.

                (Aditya terlihat dengan muka kebingungan dan cemas karena memikirkan hutang dan takut sorumnya disita oleh bank).
Aditya                   : Bagaimana ya caranya mendapatkan uang dengan cepat? Andai saja hujan itu bukan air 

(tiba-tiba datanglah pegawai sorum)
Dina                      : Selamat Pagi pak, kenapa pak keliatannya muka bapak seperti cemas?
Aditya                   : Iya selamat pagi, Begini saya binggung karena sorum saya akan disita oleh bank karena        tidak bisa membayar hutang dibank.
Dina                      : Pak, boleh saya memberi saran ?
Aditya                   : Iya boleh, saya juga butuh masukan.
Dina                      : Saran saya, bagaimana jika mobil antik bapak dijual? Mungkin bisa melunasi hutang              bapak.
Aditya                   : Kalau harus dijual, saya tidak mau. Karena itu mobil kesayangan saya.
Dina                      : Bagaimana lagi daripda sorum bapa yang disita lebih baik mobil antik bapa dijual.
Aditya                   : Tetapi, jika dijual harganya tidak akan mencukupi untuk membayar hutang!
Dina                      : Kalau begitu, bagaimana jika dilelang saja?
Aditya                   : Bagaimana caranya ?
Dina                      : Kita lelang saja di mall.

(beberapa hari kemudian disebuah mall , pelelangan mobil antik dimulai)
Aditya                   : Selamat pagi , hari ini saya akan membuka pelelangan ini dengan membuka harga                  sebesar 500 juta.
Orang 1                : Pak, sayang sekali jika mobil itu dilelang sebesar 500juta, saya berani 600juta
Orang 2                : Saya akan menawarkan sebesar 700 juta
Orang 3                : Saya sanggup 850juta
Orang 1                : Saya 900 juta
Orang 2                : Saya berani 1 miliyar. Sudahlah mau berapapun mobil itu ditawar, mobil itu pasti jadi              milik saya. Saya kan orang kaya.
Orang 3                : Saya tidak terima anda bicara begitu. Saya juga sanggup sampai 1,5 miliyar.
Security                : Ada apa ini ribut-ribut ?
Orang 1                : Ini pak ada mobil antik yang akan dilelang, tetapi tidak ada yang mau mengalah.
Security                : Pak, kalau begini terus tidak ada yang mau mengalah dan harganya tidak akan tetap,             bagaimana kalau bapak menetapkan harga yang paling tinggi?
Aditya                   : Ok, kalau begitu saya setuju. Saya akan tetapkan 4,5 miliyar.
Dina                      : Apakah ada yang sanggup?
Orang 2                : Maaf, saya hanya punya uang sampai 1,5 miliyar
Orang 3                : Saya juga sama, tidak sanggup dengan harga segitu. Apakah kamu sanggup?
Orang 1                : Saya juga tidak sanggup jika 4,5 miliyar.
Security                : Begini saja solusinya, kalian semua kan suka pada mobil itu , bagaimana jika mobil itu           dibeli oleh kalian bertiga?
Orang 1, 2 & 3     : Okay saya setuju (mereka menjawab dengan serempak)

Aditya                   : Ya, jadi mobil ini sudah terlelang dengan harga 4,5 miliyar dengan 3 pembeli. Saya                ucapkan terima kasih atas partisipasinya, semoga mobil yang sudah dilelang                          bermanfaat.